Jumat, 02 Agustus 2013

book review - Does My Head Look Big In This?

lihat betapa bantetnya tangan saya.
assalamualaikum!

so kali ini aku bakal ngereview teenlit terjemahan yang menarik banget karya Randa Abdel-Fattah. jadi aku beli novel ini tahun 2008, berarti sekitar kelas 5 atau kelas 6. tapi setelah plastiknya dibuka, aku baru menyadari kalo ini novel terjemahan dan aku gak bisa mencerna satu kata pun (iya, pas SD aku belum fanatik sama Harry Potter) akhirnya novel ini berhias rapi di lemari dan untungnya masih tersimpan baik-baik.

5 tahun kemudian setelah novel ini dibeli, aku baru baca. dan begadang buat nyelesain baca novel ini. iya begadang, like, literally begadang. nggak tidur semaleman, bangun sahur, habis subuh gak bisa tidur lagi dan lanjut baca novel ini sampai sunrise.
oke lupakan tentang begadang itu, i'll tell you later.

jadi what's so interesting from this novel?

novel ini menceritakan tentang gadis Australia keturunan Palestina bernama Amal Mohamed Nasrullah Abdel-Hakim. cewek cantik berambut indah, mata yang sempurna, badan bagus, dan otak yang luar biasa cerdas. bersekolah di McCleans Grammar School, sebuah institusi yang terkenal akan kedisiplinan berseragamnya, dan memiliki Kepala Sekolah yang bisa stroke kalau melihat muridnya memakai kaus kaki yang salah. 

Amal yang merupakan pindahan dari Sekolah Islam Hidaya, mulai berpikiran untuk full-time menggunakan jilbab seperti ibunya. keputusan terbaik yang dibuat oleh seorang muslimah. tapi menggunakan jilbab di Melbourne? di McCleans? berurusan dengan Kepala Sekolah menyebalkan yang terobsesi dengan seragam, cowok ganteng dan smart seperti Adam Keane, Tia Tamos dan gengnya, mampukah Amal? belum lagi berurusan dengan tetangga sebelahnya yang sudah renta dan seorang Yunani-Ortodoks, supir bis, lomba debat antar sekolah. berita-berita tentang kriminalitas yang dilakukan oleh orang-orang Timur Tengah, 9/11, dan bom Bali 1. gimana Amal menerima caci-maki dari warga Australia, dibully di kelas, tapi masih bisa menyuarakan pendapatnya kepada dunia bahwa jilbab hanya selembar kain, dan Islam bukan tentang apa yang orang-orang pikirkan.

buku ini mengisahkan kehidupan Amal dan konsistensinya dalam berjilbab. lugas, frontal, berani, tapi tetep touching. dan, however, karena ini teenlit, di dalamnya tentu ada kisah percintaan remaja dan clique dan SMS-an dan telfonan sampai malam dan hang out dan belanja dan makan es krim bareng dan pesta dan ke pantai dan main roller blade dan bolos sekolah. berani taruhan, nggak bakal ngebosenin! eh, tapi taruhan nggak boleh dalam Islam.

jadi tunggu apalagi? go to the bookstore or library and grab it fast! bahasanya udah kayak mbak mbak penjual olshop.

haha nah i'm kidding. tapi novel ini emang teenlit yang recommended banget. baca nggak bakal ada ruginya kok. in a scale 1 to 10, i'll give.... 8.5 ;;-) well done, Randa Abdel-Fattah, well done!

yasudah, sekian dulu review kali ini. ntar kalo abis baca atau nonton film, aku review lagi.
wassalamualaikum!
sekarini-sekaritu

ESQ sesat?


assalamualaikum!

ada yang pernah denger tentang ESQ? atau ada yang udah pernah ikutan? atau ada yang udah pernah ikutan berkali-kali?

kalo aku sih, belum pernah. dan gak akan pernah. my father won't pay the fee, which is so expensive.

well, bagi yang belum tau, ESQ atau Emotional and Spiritual Quotient adalah penyeimbangan antara kecerdasan emotional dan spiritual gitu. didirikan oleh Ary Ginanjar Agustian dan berpusat di Menara 165 Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan. training ESQ sudah mulai mendunia. terkenal dengan trainer-trainer handal yang bisa bikin mewek hanya dengan kata-kata, dan peralatan multimedia canggih yang semakin mendukung keluarnya air mata, juga biaya yang gak sedikit untuk sekali training.

dikutip dari blog-apipah.blogspot.com, training ESQ ada 7 tingkatan, yaitu:
  1. ESQ Basic TrainingPada training awal ini peserta akan memperoleh pemahaman tentang konsep dasar ESQ serta merasakan pengalaman spiritual yang akan mengubah hidup peserta ke arah yang lebih baik. ESQ Basic Training ini memiliki beberapa jenis kelas yaitu Kelas Eksekutif, Kelas Profesional, Kelas Reguler, Kelas Mahasiswa, Kelas Remaja dan Kelas Anak-anak.
  2. ESQ Mission StatementTraining ini membantu peserta untuk memiliki visi yang jelas & misi yang kuat. Setelah mengikuti training ini peserta ber-hak menyandang YELLOW BELT dengan predikat Bintang 1. -> udah kayak karate aja.
  3. ESQ Character BuildingMelalui training ini peserta akan menjadi seorang pribadi yang memiliki karakter kuat dan tangguh. Setelah mengikuti training ini peserta berhak menyandang GREEN BELT dengan predikat Bintang 2.
  4. ESQ Self ControlKemampuan untuk mengendalikan diri serta mengalahkan semua kelemahan adalah hasil yang akan peserta peroleh dari training ESQ Self Control. Setelah mengikuti training ini peserta berhak menyandang BLUE BELT dengan predikat Bintang 3.
  5. ESQ Strategic CollaborationDi dalam training ini peserta akan diajak untuk menemukan potensi yang tak ternilai yaitu kolaborasi serta menciptakan tim kerja yang solid. Setelah training ini peserta berhak menyandang DARK BLUE BELT dengan predikat Bintang 4.
  6. ESQ Total ActionUntuk mewujudkan sebuah ide menjadi kenyataan maka diperlukan kemampuan untuk mengeksekusi, dan itulah yang akan peserta dapatkan dalam training ESQ Total Action. Setelah mengikuti training ini peserta berhak menyandang BROWN BELT dengan predikat Bintang 5.
  7. ESQ Star LeaderPeserta akan diminta mengajukan sebuah ide proyek sesuai dengan bidang & keahlian masing-masing, demi terwujudnya Indonesia dan Dunia Emas. Dalam pelaksanaannya peserta akan didukung oleh jaringan ESQ diseluruh dunia. Setelah menyelesaikan proyek ini peserta berhak menyandang BLACK BELT dengan predikat Bintang 6.-> tuh kan kayak karate.
setelah baca 7 tingkatan di atas, mungkin sebagian orang mulai menilai ESQ ini training yang kece, atau mungkin mulai tertarik untuk ikutan?
well, beberapa hari belakangan ini, mulai bermunculan artikel-artikel tentang 'kesesatan' ESQ. agak unbelievable ya kalo ternyata ESQ itu sesat? ada banyak sumber sih, salah satunya arrahmah.com. di salah satu artikelnya yang berjudul "ESQ Mengandung Kesesatan!" oleh M. Fachry, dituliskan beberapa bukti kesesatan ESQ, diantaranya:
  1. ESQ mendukung paham liberalisme yang menafsirkan nash-nash agama (al-quran dan sunnah) secara bebas.
  2. ESQ menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian dan ini bertentangan dengan aqidah Islam tentang Nabi dan Rasul.
  3. ESQ mencampuradukkan ajaran spritual bukan Islam dengan ajaran spiritual Islam.
  4.  ESQ menekankan konsep ‘suara hati’ sebagai rujukan utama dalam menentukan baik atau buruknya sebuah perbuatan.
  5. ESQ menjadikan logika sebagai sumber rujukan utama.
  6. ESQ mengingkari mukjizat karena dianggap tidak dapat diterima akal.
  7. ESQ menyamakan bacaan Al-fatiha sebanyak 17 kali dalam shalat dengan ajaran Bushido Jepang yang berlatar belakang ajaran Buddha.
  8. ESQ menafsirkan kalimat syahadat dengan “triple one”.
dan masih banyak bukti-bukti lainnya yang memang sudah di approve kekeliruannya oleh Ary Ginanjar sendiri. jadi gimana? masih tertarik membayar jutaan untuk ikut training ini?

ini beberapa sumber lain yang lebih komplit:


nggak ada maksud apa-apa kok, kalo masih mau ikut ESQ ya silahkan. hanya mau memberikan informasi yang menurutku patut diketahui masyarakat. alah alah

okedeeh, sekian dulu berita kali ini. mohon maaf kalo ada salah kata atau ada pihak yang kurang berkenan. minal aidin wal faidzin.

wassalamualaikum!
sekarini-sekaritu