Sabtu, 29 November 2014

Movie Review - The Hunger Games: Mockingjay part 1.


Assalamualaikum!
Maaf sekali karena baru muncul lagi di belantika blogger, terlalu sibuk di dunia nyata sih. #bhay
Oke, let’s just straight to the point.
Kali ini aku bakal nge-review sebuah film yang lagi ngehits banget, sekuel yang dinanti jutaan manusia penggemar sci-fi, pamungkas dari trilogy karya Suzanne Collins; yap, The Hunger Games: Mockingjay part 1.
Nah, bagi kalian-kalian yang sudah pernah nonton film sebelumnya (The Hunger Games: Catching Fire), pasti geregetan karena endingnya yang gantung banget. Di akhir film diceritakan Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) mengarahkan panahnya yang dialiri listrik ke medan pelindung arena, yang membuat seluruh arena Quarter Quell saat itu hancur. Tindakan Katniss yang nggak sengaja ini, ternyata dianggap pemberontakan kepada Capitol. Katniss berhasil diselamatkan oleh Haymitch Abernathy (Woody Harrelson), tapi pacarnya, Peeta Mellark (Josh Hutcherson) nggak sempat diselamatkan. Alhasil Peeta dan beberapa pemenang lainnya yang tersisa menjadi tawanan Capitol.
Katniss bersama para pemenang yang berhasil diselamatkan akhirnya diterbangkan ke satu-satunya tempat teraman di Panem, District 13, yang ternyata masih berdiri dan menjalani kehidupan di bawah tanah. Mengetahui kenyataan bahwa District-nya telah hancur, bahwa ia sedang menuju ke sebuah tempat yang dikabarkan punah bertahun-tahun lalu, dan bahwa Peeta akan disiksa dengan kejam oleh Capitol, membuat Katniss ngamuk habis-habisan hingga harus disuntikkan obat penenang.
Lalu apa?
Filmnya selesai. Keluar bioskop geregetan.
And this, is when the best part begin.
Di film Mockingjay, Katniss bersama Gale (Liam Hemsworth), dan 915 penduduk District 12 yang selamat (ya, hanya 915 dari 10.000 warga), hidup di District 13 yang kaku dan penuh aturan.
Oh ya, sebelumnya tambahan sedikit aja nih, mungkin beberapa dari kalian pengen tahu kenapa District 13 harus hidup di bawah tanah, I’ll tell you the story. Jadi, District 13 adalah distrik paling canggih. Paling sophisticated. Paling advanced. Mereka penghasil nuklir. Mereka yang mensuplai alat-alat perang, bom, pesawat tempur, dan berbagai senjata ke Capitol. Secara militer, mereka-lah distrik yang paling siap perang. Menganggap diri mereka lebih hebat dari Capitol, District 13 akhirnya melakukan pemberontakan, menyerang Capitol dengan persenjataan yang mereka punya. Tapi bodohnya, District 13 berjuang sendiri, tanpa ada dukungan dari distrik lain. Akhirnya? Capitol membalas serangan District 13 dua kali lipat. Mereka hancur. Hanya segelintir dari seluruh populasi yang bertahan hidup. Tapi kemudian District 13 bangkit. Membangun kehidupan di bawah tanah, membuat pemerintahan sendiri yang dikepalai oleh Presiden Alma Coin (Julianne Moore), menghasilkan senjata-senjata dan bunker, hingga saatnya, ketika semua sudah siap, mereka akan kembali menyerang Capitol.
Tapi tentunya, District 13 nggak mau mengulangi kesalahan yang sama (udah kayak judul lagu galau). Mereka akan menggali dukungan dari seluruh distrik untuk melawan Capitol. Makanya, mereka membutuhkan sebuah symbol pemberontakan yang akan membakar semangat juang masyarakat Panem. Mockingjay.
Dengan beberapa perdebatan, Katniss akhirnya bersedia menjadi Mockingjay. Menjadi symbol perlawanan. Bersama dengan beberapa orang yaitu Haymitch, Plutarch Heavensbee (Philip Seymour Hoffman), Effie Trinket (Elizabeth Banks), Cressida (Natalie Dormer), dan tiga crew kamera (Mesalla, Castor, & Pollux),  mereka membuat video-video propaganda atau yang disebut dengan propo, untuk disiarkan ke seluruh Panem.
Tapi Capitol tidak sebodoh itu. Mereka punya Peeta. Salah satu titik kelemahan Katniss. Mereka menjadikan Peeta sebagai senjata, sama seperti para pemberontak yang menjadikan Katniss sebagai senjata.
***
The Hunger Games; Mockingjay part 1 ini kalau yang aku lihat, detail banget. Like, banget banget. Apa yang digambarkan sama Suzanne Collins di novel, direalisasikan sama Francis Lawrence lewat film. Jadi kayak, baca novelnya tapi audio visual gitu. Bener-bener detail, sampai gaya rambut Presiden Coin aja diperhatikan.
Biasanya kalau kita nonton film adaptasi novel dan sudah pernah baca bukunya, kita pasti ‘kan kayak, “loh, di buku nggak begini”, “loh, dialog itu kan harusnya yang ngomong si xxx”, “loh, di buku nggak begitu, kok jadi plot twist?”
Tapi Mockingjay ini enggak. Film ini sangat, kalau menurutku, sesuai dengan ekspektasi. Di beberapa part di film malah menjelaskan bagian yang samar-samar di novel. Seperti waktu Katniss dicekik Peeta. Di buku, bagian itu cuman kayak yang,
Dia mencekikku.
Terus ganti bab. Terus diceritakan Katniss harus bed rest, nggak boleh kemana-mana, nggak boleh ikut latihan militer dan sebagainya.
Waktu aku baca part itu sejujurnya aku kayak, “ah masa dicekik doang sampai harus bed rest lebay banget”. Tapi waktu nonton filmnya, adegan pencekikan itu bener-bener real, matanya Katniss merah terus pelipisnya mulai biru keunguan, sampai Peeta harus dipukul biar mau ngelepasin. Jadi, yah, kalau begitu ceritanya bener lah Katniss harus bed rest.
Ya mungkin emang sengaja adegan itu dibikin sebegitu serunya di film biar menambah kesan wow atau gimana gitu. Jadi makin masuk akal kan.
Cuman yang kurang dijelaskan di film itu, waktu Katniss ikut latihan militer District 13. Jadi di film ini tuh fokusnya kayak cuman ke pembuatan propo doang, padahal Katniss juga ikut latihan perang karena tujuan awal mereka kan emang berperang melawan Capitol, bukan cuma bikin video.
Tapi over all bagus kok. Aku sudah nonton dua kali. :’)
Efek-efeknya juga keren banget, bikin goosebumps, bikin nangis, bikin nggak pengen ninggalin bioskop hiks. Soundtrack-nya juga bagus-bagus, cocok sama atmosfer filmnya. Dan oh, suaranya Jennifer Lawrence ternyata enaaak banget. :’)
Jadi, buat kalian-kalian yang belum nonton, segeralah menonton! Butuh waktu berbulan-bulan sampai DVDnya keluar (bahkan yang bajakan juga, kalau mau kualitas ori). Buat yang jauh dari bioskop atau nggak ada waktu, luangkanlah sekali-kali, it is worth the distance and time I promise.
Segitu dulu ah, capek ngetik.
Sampai jumpa di post selanjutnya!

Wassalamualaikum!